Sabtu, 06 Maret 2010

Kaum Mudo dan Kaum Tuo: Perubahan Religius di Palembang, 1821-1942

Judul: Kaum Mudo dan Kaum Tuo: Perubahan Religius di Palembang, 1821-1942
Penulis: Jeroen Peeters
Penerbit: INIS Jakarta
Tahun Terbit: 1997

Buku ini menelisik bagaimana kemajuan ekonomi mempengaruhi terciptanya perubahan-perubahan religius di Palembang dengan munculnya Kaum Mudo dan Kaum Tuo. Kemajuan-kemajuan perekonomian membawa pengaruh luar biasa terhadap perubahan religius. Misalnya dalam buku ini, penulisnya menyajikan fenomena meningkatkan jumlah orang Palembang yang naik haji dan sekolah di Timur Tengah. Membumbungnya harga karet (rubber boom) di Palembang mencipta kaum kaya baru. Namun kemajuan ekonomi itu diikuti dengan kemunduran ekologis, seperti berkurangnya jumlah hutan akibat pembukaan hutan sebagai areal perkebunan kopi dan karet. Kaum Mudo dan Kaum Tuo yang berbeda pandangan tentang ajaran Islam saling berkonfrontasi baik secara religius maupun politik. Tak jarang konflik antara kedua belah pihak berujung kekerasan.

Pers Perlawanan, Politik Wacana Antikolonialisme Pertja Selatan

Penulis: Basilius Triharyanto
Penerbit: LKiS, Yogyakarta
Cetakan: I (Pertama), September 2009
Tebal: xxvi + 276 halaman

Pers pribumi pada masa kolonial menjadi alat perjuangan. Di berbagai daerah di Hindia Belanda, pers pribumi tumbuh dan berkembang menyuarakan semangat anti kolonialisme. Buku berjudul “Pers Perlawanan, Politik Wacana Antikolonialisme Pertja Selatan” ini berusaha menyingkap tabir yang menutupi sejarah pers Sumatera Selatan pada masa kolonial. Sekaligus buku ini berusaha menelisik pentingnya menjaga kesadaran akan sejarah lokal dan sejarah nasional pada masa kolonial. 

KEPIALANGAN POLITIK DAN REVOLUSI PALEMBANG, 1900-1950


Penulis: Mestika Zed
Penerbit: LP3ES, Jakarta
Tahun Terbit: 2003

KEPIALANGAN merupakan suatu konsep tentang hubungan peran. Arti sederhana untuk kata ini adalah makelar. Kepialangan yang dimaksud oleh buku ini merupakan kegiatan yang dijalankan untuk mencapai tujuan politik dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi dan demikian pula sebaliknya dalam kerangka untuk menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

TO LIVE AS BROTHERS: SOUTHEAST SUMATRA IN THE SEVENTEENTH AND EIGHTEENTH CENTURIES

Penulis: Barbara Watson Andaya
Penerbit: University of Hawaii Press
Tahun Terbit: 1993

TO LIVE AS BROTHERS menjelaskan hubungan dua kerajaan di Sumatra bagian Selatan selama periode peralihan politik dan ekonomi. Kesultanan Jambi dan Kesultanan Palembang yang memiliki hubungan historis telah lama ditandai siklus berulang antara pertikaian dan rekonsiliasi. Perubahan itu dimulai sejak tahun 1615. 

KARSTEN DAN PASAR CINDE PALEMBANG

Pasar 16 Ilir dan Pasar Cinde merupakan dua pasar yang menjadi trade mark kota Palembang. Geliat ekonomi rakyat nampak jelas di pasar-pasar ini yang senantiasa dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat.